Selasa, 13 November 2012

PostHeaderIcon PROSES TERBENTUKNYA "BINTANG"


Bintang merupakan benda langit yang memancarkan cahaya. Terdapat bintang semu dan bintang nyata. Bintang semu adalah bintang yang tidak menghasilkan cahaya sendiri, tetapi memantulkan cahaya yang diterima dari bintang lain. Bintang nyata adalah bintang yang menghasilkan cahaya sendiri. Secara umum sebutan bintang adalah objek luar angkasa yang menghasilkan cahaya sendiri (bintang nyata).

Proses Pembentukan Bintang di Nebula Tarantula

http://astrounika.blogspot.com/

Daerah pembentukan bintang terbesar dan paling ganas dikenali di seluruh grup lokal galaksi-galaksi terletak di galaksi tetangga kita Awan Magellan Besar (LMC). Jarak antara nebula Tarantula dengan nebula Orion – sebuah daerah lokal pembentukan bintang – akan mengambil setengah langit penuh. Juga disebut “30 Doradus”, gas merah dan merah muda menunjukkan emisi nebula besar-besaran, meskipun sisa-sisa supernova dan nebula gelap juga ada di sana.

Simpul bintang yang terang (kiri agak ke tengah) disebut R136 dan berisi banyak bintang yang paling masif, paling panas, dan dikenal paling terang. Gambar di atas adalah salah satu mosaik terbesar yang pernah dibuat dari pengamatan yang dilakukan teleskop ruang angkasa Hubble dan telah mengungkapkan rincian yang belum pernah dilakukan sebelumnya pada wilayah pembentukan bintang yang misterius. Gambar ini dirilis untuk merayakan ulang tahun ke 22 peluncuran Hubble.
   Selain dengan cara di atas ada juga beberapa cara lain,yaitu:

Awal proses pembentukan bintang;seperti biasa, biangnya adalah gravitasi. Baik itu gravitasi yang timbul dalam awan molekul (interaksi antar molekul) sehingga kedua molekul akan saling mengorbit. makin banyak molekul yang terlibat, makin besar gravitasi yang timbul.

Gravitasi tak langsung yang berasal dari luar, antara lain disebabkan oleh:

1. Hembusan angin sepoi-sepoi dari bintang yang ada disekitarnya (bow shock)

2. Semburan jet dari black hole yang mendorong kumpulan awan gas yang ada disekelilingnya (sama kayak kalo kita niup asap, pasti ada yang terbangnya muter-muter).


  Ketika gravitasi mulai menarik semakin banyak molekul, mereka akan saling kejedot dan bergesekan (kayak kalo kita ririungan saat nonton konser Trio Macan) sehingga menimbulkan panas. Panas tersebut ngomporin elektron dan atom lain untuk semakin bergairah untuk beraksi, sesuai teori Mbah kakung Einstein, E=MC2.

Yang harus kita ingat adalah peristiwa ini skalanya bukan satu-dua ember kubik saja.
Tahap berikutnya adalah ketika jumlah Hidrogen sudah mencukupi untuk memulai pembakaran dan menyokong teras yang terbentuk akibat bertumpuknya gas di bagian luar bintang. Cahaya (dalam berbagai macam panjang gelombang) mulai dipancarkan ketika kompor nuklir bintang sudah aktif, dan rotasi bintang menyebabkan efek sentrifugal dan meniup materi-materi yang ringan menjauh.

Hidrogen adalah bahan bakar utama tiap bintang. Tapi, segedhe apapun tangkinya, sebanyak apapun simpenan bahan bakarnya, satu saat akan habis. Bintang akan mencari bahan bakar lainnya supaya bisa tetap ngebul saat krisis. Kompor nuklirnya begitu efisien dan kreatif, hingga residu fusi masih bisa digunakan.



Life fast, die young. Makin cemerlang suatu bintang, makin boros kompornya, makin cepet kena krisis bahan bakar dan makin cepat bangkrut. Helium menghasilkan karbon dan karbon masih bisa diberdayakan dan menghasilkan besi. Proses perubahan dari karbon sampai menjadi besi terjadi dalam waktu kurang lebih 500-600 tahun, tergantung besar dan massa bintang.

Naaaah, jika inti bintang udah jadi besi, gak bisa diapa-apain lagi (kecuali kalo dibawa ke bumi, dikiloin bisa laku kali yaa?)

Ketika kompor fusi udah brenti ngebul, maka gak ada lagi tenaga buat nahan lapisan teras sehingga lapisan tersebut rontok/nyusruk/nyungsep ke dalam dengan kecepatan hampir 100.000 km/d akibat gravitasi.

Rontokan puing tersebut menimbulkan tekanan mendadak yang sangat besar dan karena inti sudah menjadi logam, puing tersebut mental balik ke arah luar, nyundul bagian terluar sehingga bintang tersebut njebluk yang kita sebut nova. Kalo meledaknya gebyar-gebyar banget, namanya supernova.



Menurut teori Eyang Chandrasekhar, bintang yang memiliki massa dibawah 1,4 kali massa Matahari akan menjadi lansia yang redup dan kerdil. Sedangkan lebih dari angka tersebut akan berevolusi menjadi pulsar, bintang netron, bahkan black hole.

About Me

Blog List

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut

About

mood


crs..